Banyaknyakasus pelanggaran lingkungan oleh perusahaan di Indonesia menunjukkan sedikitnya perusahaan yang memiliki kepedulian pada lingkungan. Rendahnya tingkat kepedulian ini bu Dalambuku ini diuraikan berbagai pemahaman baru yang mampu menghadirkan bisnis bidang konservasi sumberdaya alam dan lingkungan. Dengan berbagai praktik yang saat ini telah mulai dilaksanakan oleh para usahawan, prospek bidang ini semakin terbuka. Buku ini dapat dipergunakan untuk para praktisis bisnis yang akan membuka bisnis baru dibidang A Deskripsi Teori. 1. Pendekatan Saintifik pada Pengalaman. a. Pengertian Pendekatan Saintifik. Pendekatan saintifik merupakan pendekatan yang menuntut siswa beraktifitas seperti orang yang ahli sains dan berpikir ilmiah. 1 Abdul Majid menjelaskan pendekatan saintifik membangun pengetahuan melalui metode ilmiah, sehingga model pembelajaran 28 8. Lingkungan Bisnis Membantu Beradaptasi dengan Perubahan yang Cepat. 2.9 9. Lingkungan Bisnis Membantu Perencanaan dan Penetapan Kebijakan. 2.10 Faktor Dalam dan Luar yang Mempengaruhi Lingkungan Bisnis. 2.11 Faktor Internal Lingkungan Binsis. 2.12 Faktor Eksternal Lingkungan Bisnis. 3 Penutup. Halini disbabkan karena lingkungan alami selalu bersifat dinamis dengan kata lain akan selalu berkembang, terutama lingkungan yang non alami yaitu lingkungan masyarakat. 1.4. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGAN Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat cara membuat cheese roll dari kulit lumpia. Lingkungan yang sangat luas, keras, dan tidak terduga memaksa para pelaku usaha selalu waspada. Tidak ada yang bisa menduga hal-hal tersebut akan berakhir positif atau negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan analisis lingkungan bisnis untuk memetakan posisi bisnis yang sedang dijalankan. Sebenarnya apa itu lingkungan bisnis dan analisis lingkungan bisnis? Simak pembahasan lengkapnya berikut ini. Business environment atau lingkungan bisnis adalah kondisi yang terjadi di sekitar bisnis atau perusahaan yang dapat berdampak pada laju usaha tersebut. Hal ini harus menjadi perhatian karena dapat memengaruhi performa perusahaan. Pada dasarnya, lingkungan bisnis adalah nilai keseluruhan dari individu, institusi, maupun kekuatan lain yang berasal di luar kontrol perusahaan, tapi perusahaan tetap bergantung pada mereka karena dapat memengaruhi performa dan keberlanjutan perusahaan. Memahami sifat lingkungan bisnis dan perubahannya merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis dan dalam merancang strategi kompetitif. Hal tersebut untuk memastikan perusahaan memiliki strategi sukses yang tepat, tidak hanya di masa sekarang, tetapi juga di masa depan. Hal-hal yang dapat menjadi pertimbangan dalam analisis lingkungan bisnis adalah kompetitor, pemasok, media, kelompok pelanggan, pelanggan, pemerintah, kondisi pasar, kondisi ekonomi, teknologi, pemodal, tren, dan beragam pihak lain yang berasal dari luar perusahaan. Contohnya, kebijakan kenaikan nilai Pajak Pertambahan Nilai atau PPN yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah berpotensi membuat pelanggan akan membeli produk dalam jumlah yang lebih sedikit daripada yang dijual. Dalam hal ini, bisnis harus menetapkan kembali harga jualnya agar bisa keluar dari masalah tersebut. Walaupun perusahaan tidak terlibat langsung dalam perubahan atau kebijakan tersebut, tapi perusahaan harus melakukan analisis lingkungan bisnis agar bisa tetap bertahan atau memanfaatkan kesempatan yang ada agar bisa meraih keuntungan maksimal. Faktor yang Memengaruhi Lingkungan Bisnis Dalam bisnis yang dijalankan, terdapat lingkungan yang memenuhi kebutuhan proses bisnis. Lingkungan dan bisnis saling melengkapi satu sama lain dan saling berkaitan. Berikut penjelasan mengenai lingkungan bisnis. Lingkungan bisnis dapat dimaknai sebagai seluruh komponen yang dapat memengaruhi maupun mendukung jalannya suatu bisnis. Lingkungan bisnis berperan penting dalam keselarasan lingkungan dan bisnis itu sendiri. Terdapat beberapa faktor yang memengaruhi lingkungan bisnis, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi struktur organisasi, budaya perusahaan, dan sumber daya perusahaan, citra perusahaan, sistem kepegawaian yang digunakan, hubungan dan relasi bisnis antarkaryawan, strategi pemasaran, serta kualitas dan tujuan dari bisnis yang dijalankan. Fungsi internal lingkungan bisnis pengaruhnya cukup besar bagi berputarnya bisnis tersebut. Sedangkan, faktor eksternal mencakup seluruh lapisan yang berada di luar perusahaan. Contohnya pelanggan atau konsumen, hubungan dengan relasi yang diajak bekerja, media yang digunakan untuk pemasaran bisnis, serta pesaing bisnis atau kompetitor. Baca juga Bahan Baku dalam Industri Pengertian, Jenis, dan Contohnya Dilansir dari buku Thomas L. Wheelen “Manajemen Strategis dan Kebijakan Bisnis”, hirarki lingkungan eksternal terbagi menjadi tiga tingkatan, antara lain 1. Lingkungan Fisik Alami Natural Physical Environment Lingkungan fisik terdiri dari sumber daya fisik, iklim, dan satwa liar. Mereka adalah lingkungan luar dan memengaruhi dua lingkungan lainnya, yaitu Lingkungan Sosial dan Lingkungan Tugas. 2. Lingkungan Sosial Societal Environment Lingkungan sosial terdiri dari faktor politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi. Namun, meskipun perubahan dalam lingkungan alam dapat berdampak untuk perubahan dalam kebijakan politik dan ekonomi, sosial budaya, dan teknologi, tetapi tidak sebaliknya. Contohnya, fenomena pemanasan global akan memengaruhi cara pemerintah dalam mengambil kebijakan ekonomi. Pemerintah tentunya akan berusaha beradaptasi dengan perubahan-perubahan tersebut. Tetapi, baik pemerintah maupun masyarakat, mereka tidak dapat memengaruhi suhu global. Kita hanya bisa beradaptasi dengan melakukan kegiatan ramah lingkungan sebagai upaya mengurangi efek pada kenaikan suhu global. 3. Lingkungan Tugas Task Environment Lingkungan tugas mencakup interaksi antara perusahaan dan para pemangku kepentingan stakeholder, seperti pemerintah, pelanggan, pesaing, asosiasi perdagangan, serikat pekerja, kreditor, dan masyarakat. Dari jenis-jenis lingkungan bisnis tersebut, dapat disimpulkan bahwa perusahaan atau pemilik bisnis memiliki kendali atas lingkungan internal, tetapi tidak atas lingkungan eksternal. Perusahaan hanya beradaptasi dengan perubahan di lingkungan eksternal. Dalam hal ini, ketidakpastian dan besarnya efek harus menjadi pertimbangan pemilik usaha. Semakin tinggi ketidakpastian dan pengaruhnya, maka akan semakin besar tantangan strategis bagi perusahaan. Lingkungan eksternal yang dinamis akan memaksa perusahaan untuk bertindak dengan cepat dan tepat. Perencanaan skenario, intuisi, serta pendekatan pembelajaran sangat penting dalam bertindak dan mengambil keputusan. Dibutuhkan organisasi yang fleksibel sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat. Manfaat Memahami Lingkungan Bisnis Sebelum menjalani bisnis, calon pengusaha sebaiknya meluangkan waktu untuk mempelajari dan memahami lingkungan bisnis. Tujuannya adalah untuk menciptakan keselarasan antara lingkungan dan bisnis itu sendiri. Lingkungan bisnis yang baik akan memperlancar jalannya bisnis. Tidak hanya bisnis, lingkungan yang baik juga bisa menghasilkan dampak yang baik pula bagi seluruh lapisan bisnis dan masyarakat. Lingkungan bisnis yang dipelajari juga bisa menjadi acuan akan lifestyle atau tren terkini yang sedang diminati masyarakat. Hal tersebut bisa menjadi bahan untuk menentukan target pasar dan membuat strategi pemasaran. Karena itu, lingkungan bisnis berperan penting dalam peluang bisnis yang akan dibangun dan dijalankan ke depannya. Dengan mempelajari dan memahami lingkungan bisnis tersebut, peluang bisnis dapat dikembangkan. Selain itu, lingkungan bisnis memengaruhi keberhasilan dan profitabilitas perusahaan. Perubahan pada lingkungan bisnis pastinya akan ikut memengaruhi keputusan strategis perusahaan. Beberapa mungkin memiliki dampak tidak langsung, sementara yang lain memiliki dampak langsung. Beberapa contoh perubahan lingkungan bisnis yang harus diantisipasi Peristiwa alam seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, dan bencana alam. Peristiwa politik, seperti pergantian kepemimpinan kepala negara, tindakan korupsi, dan aksi kerusuhan. Kondisi ekonomi, seperti resesi, tingginya suku bunga, devaluasi mata uang, dan hiperinflasi. Perubahan sosial budaya, seperti perubahan selera dan preferensi konsumen, pergeseran komposisi demografis, dan urbanisasi. Perubahan regulasi, seperti regulasi persaingan usaha, keamanan produk, dan perlindungan konsumen. Perubahan teknologi, seperti penetrasi Internet di daerah. Kondisi internal, seperti turn-over karyawan dan produktivitas karyawan. Seberapa besar dampak setiap perubahan lingkungan bisnis terhadap perusahaan, itu tergantung pada industri di mana perusahaan beroperasi. Contohnya, devaluasi mata uang akan memiliki dampak dan eksposur yang lebih besar kepada eksportir daripada perusahaan asuransi properti. Atau misalnya, pergeseran selera konsumen akan lebih berdampak pada industri makanan daripada industri keuangan. Pengertian Analisis Lingkungan Bisnis Analisis lingkungan bisnis adalah proses pemetaan dan pemantauan lingkungan bisnis dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan, serta peluang dan ancaman yang dihadapi oleh perusahaan. Analisis lingkungan bisnis adalah salah satu strategi yang digunakan perusahaan untuk meramalkan atau memprediksi dampak perubahan lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Analisis lingkungan bisnis harus dilakukan agar dapat memetakan posisi bisnis yang sedang dijalani. Tujuan analisis lingkungan bisnis adalah untuk mengidentifikasi kekuatan strength dan kelemahan weakness yang dimiliki perusahaan serta peluang opportunities dan ancaman threat yang dihadapi oleh perusahaan. Baca juga Apa itu Analisis SWOT? Pahami Melalui Contohnya! Teknik Analisis Lingkungan Bisnis Ada beberapa teknik analisis lingkungan bisnis yang berguna untuk membantu pemilik usaha memahami lingkungan eksternal bisnis. Berikut penjelasannya 1. Analisis PESTLE PESTLE ANALYSIS Analisis PESTLE adalah salah satu teknik metode manajemen risiko yang digunakan untuk mengevaluasi lingkungan eksternal bisnis. Analisis ini dilakukan dengan memecah peluang dan risiko menjadi faktor-faktor berikut. Politik Factor Faktor Politik Mengevaluasi sejauh mana kebijakan pemerintah dapat berdampak pada perusahaan dan brand. Hal ini mencakup analisis mengenai kebijakan politik dan stabilitas serta kebijakan perdagangan, fiskal dan perpajakan. Economic Factor Faktor Ekonomi Mengevaluasi dampak jangka panjang langsung atau tidak langsung hal-hal seperti pertumbuhan ekonomi, nilai tukar, tingkat inflasi, suku bunga, pendapatan konsumen dan tingkat pengangguran terhadap brand. Sebab faktor ini akan memengaruhi daya beli konsumen. Social Factor Faktor Sosial Mengevaluasi dimensi sosial dalam masyarakat, seperti demografis, norma, adat istiadat, termasuk tingkat pertumbuhan penduduk, distribusi usia, distribusi pendapatan, kesadaran kesehatan, gaya hidup dan hambatan budaya. Technological Factor Faktor Teknologi Mengevaluasi hal-hal yang berkaitan dengan inovasi dalam teknologi yang dapat memengaruhi operasi industri dan pasar secara menguntungkan atau tidak menguntungkan. Legal Factor Faktor Hukum Mengevaluasi hal-hal yang terkait dengan hukum, seperti undang-undang ketenagakerjaan, undang-undang perlindungan konsumen, undang-undang hak cipta dan paten, serta undang-undang kesehatan dan keselamatan. Environmental Factor Faktor Lingkungan Mengevaluasi faktor lingkungan, seperti aspek ekologi, cuaca, dan perubahan iklim yang terutama dapat memengaruhi industri. 2. Analisis Pemangku Kepentingan Stakeholder Analysis Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi para pemangku kepentingan di dalam perusahaan, baik perorangan atau kelompok. Hasil identifikasi akan menjadi evaluasi agar ada tindakan preventif dengan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat. Analisis pemangku kepentingan sangat penting untuk menjawab kepentingan siapa yang harus dipertimbangkan ketika mengembangkan atau menerapkan strategi. Pemilik usaha harus secara sistematis mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang para pemangku kepentingan serta peran mereka di dalam perusahaan. Analisis ini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku kepentingan dan tim pelaksana untuk memastikan kesuksesan proyek yang sedang berjalan. Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Berikut adalah contoh analisis lingkungan bisnis dari faktor internal dan faktor eksternal Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Internal Resource Sebuah perusahaan kerajinan dari kayu kelapa menggunakan bahan baku yang didatangkan dari Desa Maju Makmur. Capability Perusahaan tersebut mampu mempekerjakan 5 orang karyawan yang terdiri dari 1 orang desainer, 2 orang pengrajin, dan 2 orang pemasar produk. Core of Competence Perusahaan tersebut mampu menciptakan keunikan yang tidak dipikirkan pasar sehingga hal itu menjadi nilai tambah. Contoh Analisis Lingkungan Bisnis Eksternal Threat of New Entries Pendatang baru pasti akan selalu ada. Untuk mencegah tersaingi, perusahaan berupaya membuat bisnisnya berbeda dan “stand out” dari calon kompetitor lainnya. Threat of Subtitle Products Sebagai bentuk dukungan terhadap produk ramah lingkungan, perusahaan membuat piring dari kayu kelapa. Bargaining Power of Customers Inovasi yang dilakukan oleh perusahaan harus didukung dengan harga jual yang layak. Namun, harga yang terlalu tinggi dapat memicu tumbuhnya kompetitor, sedangkan harga yang terlalu rendah akan kesulitan dalam meraih laba. Bargaining Power of Supplier Pohon kelapa memerlukan waktu tumbuh lama, sehingga pasokan bahan baku harus diatur agar tidak melakukan penebangan liar. Demi keberlangsungan lingkungan sekitar, perusahaan juga harus dapat mengendalikan limbah kayu yang berlebih. Kesimpulan Perusahaan atau bisnis yang baik harus dapat menyesuaikan dengan keadaan dan kondisi pasar, serta mengikuti perkembangan zaman. Maksimalkan potensi bisnismu dengan menggunakan aplikasi majoo. Aplikasi wirausaha super lengkap yang memudahkan kamu dalam mengelola bisnis. Satu aplikasi banyak fungsi, satu harga untuk semua kebutuhan wirausaha. Terdiri dari aplikasi kasir online, aplikasi inventori, aplikasi keuangan dan akunting, aplikasi absensi dan karyawan, aplikasi CRM, serta aplikasi analisa bisnis. Yuk, rasakan pengalaman berwirausaha yang berbeda dengan menggunakan aplikasi dari majoo! 5. PENDEKATAN DALAM MELIHAT BISNIS DAN LINGKUNGANKesempatan bisnis atau bisnis selalu dipengaruhi oleh yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkunganmaka akan tersingkir dari dunia yang dilakukan dalam melihat bisnis dan lingkungan adalahdengan cara melihat tempat kedudukan dan perusahaan, mengerti jenisjenislingkungan perusahaan dan pengaruhnya terhadap awalnya pendekatan ini dilakukan dengan berorientasi padaprodusen yang bererti semua produk apa saja akan terjual. Tetapi seiringberjalannya waktu dan bertambah ketatnya persaingan antar pengusahamaka orientasinya berubah menjadi kepada HABISPage 1 and 2 PENGETAHUAN BISNISOleh Anwar, 3 and 4 2. TEMPAT KEDUDUKAN DAN LETAK PERUSPage 5 and 6 3. PERUSAHAAN DAN LEMBAGA SOSIAL‣Page 7 and 8 2. Kesejahteraan AnggotaLembaga denPage 9 and 10 D. Fungsi-fungsi Perusahaan1. FungsPage 11 4. LINGKUNGAN PERUSAHAANSecara umum Bisnis tidak terlepas dari aktivitas produksi, pembelian, penjualan, maupun pertukaran barang dan jasa yang melibatkan orang atau perusahaan. Aktivitas bisnis pada umumnya punya tujuan menghasilkan laba. Bisnis sangat erat kaitannya dengan perusahaan. Meskipun demikian, untuk memahami seluk beluk bisnis diperlukan pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan ilmu ekonomi perusahaan serta konsep-konsep pokoknya, agar bisnis dapat dikelola sesuai sarana. Pengolahan lingkungan terkait erat dengan bisnis maupun perdagangan global. Sertifikat sistem manajemen lingkungan ISO 14001 merupakan salah satu aspek lingkungan dengan bisnis dan perdagangan global. Keterkaitan pengelolaan lingkungan industri dengan bisnis semakin kuat. Banyak industri yang melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik karena dorongan bisnis, dalam hal ini merupakan sesuatu yang positif bagi lingkungan. Pemakaian bahan berbahaya dan beracun baik pada proses maupun produk semakin mendapat tekanan dari konsumen. Ada beberapa kasus pembeli membatalkan permintaan akan produk industri hanya karena perusahaan tiidak melakukan pengelolaan lingkungan dengan baik. Kesempatan bisnis serta bisnis itu akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu terjual. Akan tetapi keadaan itu berubah, dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan. Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”. Dalam hal ini siapa yang berhasil mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis. Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”. Referensi

pendekatan dalam melihat bisnis dan lingkungan