Pembangunanpembangkit listrik geothermal dan pengeboran sumur saat ini membutuhkan biaya sekitar € 2-5 juta atau USD 2,28 - 5,70 juta per MW listrik yang dihasilkan. 2.Pembangkit listrik tenaga panas bumi hanya dapat dibangun di sekitar lempeng tektonik di mana temperatur tinggi dari sumber panas bumi tersedia di dekat permukaan. 3 76LEX Renaissance NO. 1 VOL. 5 JANUARI 2020: 72-90 sebagai bahan hukum digunakan untuk menganalisis kebijakan pemerintah dalam pembangunan pembangkit listrik tenaga uap batubara; kedua, pendekatan kasus (Case Approach) yaitu untuk mendukung argumentasi dari pendekatan pertama tadi dengan menyajikan kasus-kasus mengenai PLTU Batubara di Tabel1. Kekurangan dan kelebihan PLTU Dalam operasinya, secara umum PLTU memiliki komponen seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 2. Komponen pada PLTU 1) Boiler & alat bantunya Boiler berfungsi untuk mengubah air (feed water) menjadi uap panas lanjut (superheated steam) yang akan digunakan untuk memutar turbin. Disini energi kimia bahan bakardiubah menjadi energi panas dari uap. Kelebihandan kekurangan Pembangkit listrik tenaga ombak. Kelebihan dari PLTO adalah menghasilkan Listrik yang cukup banyak, rendah emisi karbon, tidak menghasilkan lmbah, Tidak membuang gas ataupun energi sisa. Namun dibalik kelebihan yaitu tingkat korosi yang tinggi, serta perbedaan ombak yang bergantung pada cuaca dan angin. Prinsipkerja PLTN hampir mirip dengan cara kerja pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbahan bakar fosil lainnya. Jika PLTU menggunakan boiler untuk menghasilkan energi panasnya, PLTN menggantinya dengan menggunakan reaktor nuklir. Seperti terlihat pada gambar 1, PLTU menggunakan bahan bakar batubara, minyak bumi, gas alam dan sebagainya cara membuat cheese roll dari kulit lumpia. Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Gas / PLTGPembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG dalam proses kerjanya sering digabungkan dengan PLTU atau Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Panas yang dihasilkan dari gas buang PLTG digunakan untuk memanaskan fluida dan menghasilkan uap yang dimanfaatkan oleh sistem kerja of Contents Show Pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Gas / PLTGSejarah PLTGPengertian PLTUSejarah PLTUDanial GaniINCES PUTRI LIDYA SITI UTAMY CANTIKEsti SugiartuPrinsip Kerja PLTGUSuntingDeskripsiSuntingProses yang terjadi pada PLTGSuntingVideo liên quan sebab itu, tak heran jika ada pula yang menyebut kedua pembangkit listrik ini sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap atau PLTGU. Secara sederhana, pengertian Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap PLTGU adalah pembangkit yang mengubah energi panas hasil dari pembakaran menjadi energi listrik menggunakan bahan bakar PLTGMembahas sejarah mengenai Pembangkit Listrik Tenaga Gas masih berkaitan dengan siklus dasar turbin uap atau disebut dengan Siklus Brayton. Pada tahun 1870, seorang insinyur dari Boston bernama George Brayton menemukan cikal bakal dari PLTGU. Ia menggunakan prinsip proses kompresi dan ekspansi yang terjadi pada alat permesinan untuk menghasilkan putaran guna menggerakkan turbin gas berhasil dijalankan pertama kali pada pameran nasional Swiss, yaitu Swiss National Exhibition di Zurich pada 1939. Turbin gas yang dibangun antara tahun 1940-1950 memiliki efisiensi rendah atau sekitar 17%. Oleh karena efisiensi kompresor yang rendah dan suhu masuk turbin yang belum mencukupi, mulai dibuatlah pembangkit listrik yang output-nya lebih juga Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa - Pengertian, Sumber Energi, Cara Kerja, Kelebihan & KekuranganMelalui efisiensi tinggi serta biaya produksi yang lebih rendah, pembangkit listrik tenaga turbin gas lebih diminati daripada PLTU yang berbahan bakar fosil. Diperkirakan lebih dari separuh pembangkit daya turbin gas atau kombinasi turbin uap combined cycle akan dipasang di masa tahun 1990, General Electric menjual turbin gas yang memiliki ciri perbandingan tekanan sebesar 13,5 dan memproduksi daya bersih sebesar 135,7 Mega Watt. Efisiensi termalnya 33% dengan pengoperasian mandiri dan sederhana simple cycle operation.Versi turbin gas terbaru dari General Electric merupakan sebuah turbin bersuhu masuk 1425 derajat C 2600 derajat F yang mampu menghasilkan daya sebanyak 282 Mega Watt. Efisiensi termal turbin ini mencapai 39,5% pada operasi sendiri. Pengertian PLTUPembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi kinetik dari uap dan mengubahnya menjadi energi listrik. Di seluruh dunia, listrik sebagian besar dihasilkan dari pembangkit listrik tenaga uap. Angka persentasenya mencapai 86% dari seluruh pembangkit listrik yang listrik jenis lain yang dapat menghasilkan energi yang cukup signifikan adalah pembangkit listrik tenaga air dan turbin gas. Pembangkit listrik seperti tenaga panas bumi dan angin hingga saat ini belum bisa menghasilkan kapasitas listrik yang PLTUSejarah Pembangkit Listrik Tenaga Uaup diawali dengan perbaikan yang dilakukan oleh James Watt pada abad ke-18 terhadap mesin uap reciprocating yang digunakan sebagai sumber tenaga mekanik. Selanjutnya, pada tahun 1882 pusat pembangkit listrik komersil pertama yang berdiri di New York dan London menggunakan mesin uap pada tahun 1920, semua stasiun pusat yang kapasitas listriknya lebih besar beberapa kilowatt menggunakan tenaga turbin sebagai penggerak utamanya. Alasannya adalah karena ukuran generator yang terus bertambah, sehingga turbin dipilih untuk alasan efisiensi yang lebih baik dan harga produksi yang lebih juga Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa - Pengertian, Sumber Energi, Cara Kerja, Kelebihan & Kekurangan Danial Gani22 October 2015 150026iya, makasih juga udah sisipkan PUTRI LIDYA SITI UTAMY CANTIK25 October 2016 194023Kok ga ada keunggulan semua pembangkit listrik jadi satu sihŸŽŸŽŸŽEsti Sugiartu21 August 2019 114017BagusELISA23 September 2020 131228<3Nama Lengkap Website Isi Komentar KIRIM Daftar isi 1 Prinsip Kerja PLTGU 2 Deskripsi Proses yang terjadi pada PLTG 3 Siklus PLTGU 4 Referensi Prinsip Kerja PLTGUSunting Prinsip kerja PLTG adalah sebagai berikut, mula-mula udara dimasukkan ke dalam kompresor melalui penyaring udara agar partikel debu tidak ikut masuk ke dalam kompresor tersebut. Pada kompresor tekanan udara dinaikkan lalu dialirkan ke ruang bakar untuk dibakar bersama bahan bakar. Di sini, penggunaan bahan bakar menentukan apakah bisa langsung dibakar dengan udara atau tidak. Jika menggunakan BBG, gas bisa langsung dicampur dengan udara untuk dibakar. Tapi jika menggunakan BBM harus dilakukan proses pengabugan dahulu pada burner kemudian dicampur udara dan dibakar. Pembakaran bahan bakar dan udara ini akan menghasilkan gas bersuhu dan bertekanan tinggi yang berenergi enthalpy. Gas ini lalu disemprotkan ke turbin, hingga enthalpy gas diubah oleh turbin menjadi energi gerak yang memutar generator untuk menghasilkan listrik. Setelah melalui turbin sisa gas panas tersebut dibuang melalui cerobong/stack. Karena gas yang disemprotkan ke turbin bersuhu tinggi, maka pada saat yang sama dilakukan pendinginan turbin dengan udara pendingin dari lubang udara pada mencegah korosi akibat gas bersuhu tinggi ini, maka bahan bakar yang digunakan tidak boleh mengandung logam Potasium, Vanadium, dan Sodium yang melampaui 1 part per mill ppm. DeskripsiSunting Berbicara tentang Prinsip kerja PLTGU sama halnya dengan membahas siklus dasar turbin gas yang disebut siklus Brayton, yang pertama kali diajukan pada tahun 1870 oleh George Brayton seorang insinyur dari Boston. Sekarang siklus Brayton digunakan hanya pada turbin gas, yang merupakan cikal bakal dari PLTGU dengan proses kompresi dan ekspansi terjadi pada alat permesinan yang berputar. John Barber telah mematenkan dasar turbin gas pada tahun 1791. Dua penggunaan utama mesin turbin gas adalah pendorong pesawat terbang dan pembangkit tenaga listrik. Turbin gas digunakan untuk membangkitkan tenaga listrik yang berdiri sendiri simple cycle atau dengan turbin uap combined cycle pada sisi suhu tingginya. Turbin uap combined cycle memanfaatkan gas buang turbin gas sebagai sumber panasnya. Turbin uap dianggap sebagai mesin pembakaran luar external combustion, di mana pembakaran terjadi di luar mesin. Energi termal diubah ke uap sebagai panas. Turbin gas pertama kali berhasil dioperasikan pada pameran nasional Swiss Swiss National Exhibition tahun 1939 di Zurich. Turbin gas yang dibangun antara tahun 1940-an hingga tahun 1950-an efisiensinya hanya sekitar 17 persen, hal ini disebabkan oleh rendahnya efisiensi kompresor dan turbin dan suhu masuk turbin yang rendah karena keterbatasan teknologi metalurgi pada saat itu. Turbin gas terpadu dengan turbin uap combined cycle yang pertama kali dipasang pada tahun 1949 di Oklahoma oleh General Electric menghasilkan daya 3,5 MW. Sebelum ini, pembangkit daya ukuran besar berbahan bakar batu bara ataupun bertenaga nuklir telah mendominasi pembangkitan tenaga listrik. Tetapi sekarang, turbin gas berbahan bakar gas alam yang telah mendominasinya karena kemampuan start black start yang cepat, efisiensi yang tinggi, biaya awal yang lebih rendah, waktu pemasangan yang lebih cepat, karakter gas buang yang lebih baik dan banyaknya persediaan gas alam. Biaya pembangunan pembangkit tenaga turbin gas kira-kira setengah kali biaya pembangunan pembangkit tenaga turbin uap berbahan bakar fosil yang merupakan pembangkit tenaga utama hingga awal tahun 1980-an. Lebih dari separuh dari seluruh pembangkit daya yang akan dipasang dimasa akan datang diperkirakan akan merupakan pembangkit daya turbin gas ataupun dikombinasikan dengan turbin uap combined cycle. Di awal tahun 1990-an, General Electric telah memasarkan turbin gas dengan ciri perbandingan tekanan pressure ratio 13,5 menghasilkan daya net 135,7 MW dengan efisiensi termal 33 persen pada operasi sendiri simple cycle operation. Turbin gas terbaru yang dibuat General Electric bersuhu masuk 1425 OC 2600 OF menghasilkan daya hingga 282 MW dengan efisiensi termal mencapai persen pada operasi sendiri simple cycle operation. Bahan bakar minyak ringan seperti minyak diesel, minyak tanah, minyak mesin jet, dan bahan bakar gas yang bersih seperti gas alam paling cocok untuk turbin gas. Bagaimanapun, bahan bakar tersebut di atas akan menjadi lebih mahal dan pasti akan habis. Oleh karena itu, pemikiran ke masa depan harus dilakukan untuk menggunakan bahan bakar alternatif lain. Biasanya turbin gas beroperasi pada siklus terbuka. Udara yang segar mengalir ke kompresor, suhu dan tekanannya dinaikkan. Udara bertekanan terus mengalir ke ruang pembakaran, di mana bahan bakar dibakar pada tekanan tetap. Gas panas yang dihasilkan masuk ke turbin, kemudian berekspansi ke tekanan udara luar melalui berbaris sudut nosel. Ekspansi ini menyebabkan sudu turbin berputar, yang kemudian memutar poros rotor berkumparan magnet, sehingga menghasilkan tegangan listrik dikumparan stator generator. Gas buang exhaust gases yang meninggalkan turbin siklus terbuka tidak digunakan kembali. Proses yang terjadi pada PLTGSunting Pertama, turbin gas berfungsi menghasilkan energi mekanik untuk memutar kompresor dan rotor generator yang terpasang satu poros, tetapi pada saat start-up fungsi ini terlebih dahulu dijalankan oleh penggerak mula prime mover. Penggerak mula ini dapat berupa diesel, motor listrik atau generator turbin gas itu sendiri yang menjadi motor melalui mekanisme SFC Static frequency Converter. Setelah kompresor berputar secara berkelanjutan, maka udara luar dapat terhisap hingga dihasilkan udara bertekanan pada sisi discharge tekan kemudian masuk ke ruang bakar. Kedua, proses selanjutnya pada ruang bakar, jika start-up menggunakan bahan bakar cair fuel oil maka terjadi proses pengkabutan atomizing setelah itu terjadi proses pembakaran dengan penyala awal dari busi, yang kemudian dihasilkan api dan gas panas bertekanan. Gas panas tersebut dialirkan ke turbin sehingga turbin dapat menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran. Selanjutnya gas panas dibuang ke atmosfer dengan temperatur yang masih tinggi. Salah satu kelemahan mesin turbin gas PLTG adalah efisiensi termalnya yang rendah. Rendahnya efisiensi turbin gas disebabkan karena banyaknya pembuangan panas pada gas buang. Dalam usaha untuk menaikkan efisiensi termal tersebut, maka telah dilakukan berbagai upaya sehingga menghasilkan mesin siklus kombinasi seperti yang dapat kita jumpai saat ini. Generator Listrik Tenaga Uap – Indonesia adalah salah satu negara dengan sumber energi melimpah yang boleh digunakan bagaikan pembangkit listrik. Gerendel listrik di Indonesia dapat diperoleh berpunca berbagai sumber, menutupi dari sumber energi terbarukan maupun tidak terbarukan. Pengembangan sumber listrik tersebut terus dilakukan oleh pemerintah maupun swasta, seperti mana Penggelora Setrum Tenaga Air PLTA, Pengungkit Listrik Tenaga Bayu PLTB, Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU, Generator Listrik Tenaga Panas Bumi PLTP, Pembangkit Listrik Tenaga Gas PLTG, dan Generator Listrik Tenaga Surya PLTS. Berikut ini adalah penjelasan tentang Pembangkit Listrik Tenaga Uap atau PLTU, membentangi memori, mandu kerja, serta kepentingan dan kekurangannya dibanding mata air pembangkit lainnya. Pengertian PLTU Sejarah PLTU Cara Kerja PLTU Kesangkilan PLTU Faedah Pembangkit Elektrik Tenaga Uap Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pengertian PLTU Pengungkit Listrik Tenaga Uap PLTU adalah pembangkit listrik yang memanfaatkan energi gerak dari uap dan mengubahnya menjadi energi listrik. Di seluruh marcapada, setrum sebagian raksasa dihasilkan bermula pembangkit elektrik tenaga uap. Biji persentasenya menjejak 86% bermula seluruh pembangkit listrik yang ada. Penyemangat listrik macam enggak nan dapat menghasilkan energi yang cukup berfaedah ialah pembangkit elektrik tenaga air dan turbin gas. Pembangkit listrik seperti tenaga seksi bumi dan angin hingga saat ini belum boleh menghasilkan kapasitas listrik nan memadai. Rekaman PLTU Rekaman Pengungkit Elektrik Tenaga Uaup diawali dengan perbaikan yang dilakukan oleh James Watt lega abad ke-18 terhadap mesin uap reciprocating nan digunakan umpama sendang tenaga insinyur. Seterusnya, puas masa 1882 pusat pembangkit listrik komersil purwa nan berdiri di New York dan London menggunakan mesin uap ini. Kemudian puas tahun 1920, semua stasiun pokok yang kapasitas listriknya lebih besar sejumlah kilowatt menggunakan tenaga turbin laksana penggerak utamanya. Alasannya adalah karena ukuran penggelora yang terus bertambah, sehingga turbin dipilih cak bagi alasan efisiensi yang makin baik dan harga produksi nan lebih murah. Cara Kerja PLTU Generator Listrik Tenaga Uap bisa menggunakan bermacam-macam korban bakar. Kebanyakan PLTU menggunakan batu bara, minyak bakar serta MFO lakukan mulai up awal. Proses alterasi atau kaidah kerja PLTU terdiri dari 3 tahapan sebagai berikut Bahan bakar nan mengandung energi kimia akan diubah menjadi energi sensual. Bentuknya dikonversi menjadi uap dengan suhu dan tekanan yang janjang. Energi panas tersebut kemudian diubah menjadi energi insinyur melampaui fragmen puas turbin. Selanjutnya putaran energi ahli mesin tersebut akan diubah menjadi energi listrik. Jika dilihat berasal bahan sahih untuk memproduksi elektrik, maka PLTU dapat dikatakan seumpama pembangkit elektrik tenaga air. Alasannya adalah karena uap hanya digunakan misal penggerak turbin, sementara kerjakan menghasilkan uap dibutuhkan air. PLTU menggunakan zalir kerja uap air yang diproses secara tertutup dan berulang-ulang. Secara ringkas, sa-puan sirkuit adalah sebagai berikut Air dimasukkan ke privat boiler hingga seluruh permukaan pemindah panas terisi penuh. Suntuk tabun hasil pembakaran antara bahan bakar dan mega digunakan untuk memanaskan boiler dan kemudian berubah menjadi uap. Air yang digunakan kerumahtanggaan siklus ini disebut dengan Air Demin ataupun Demineralized, yaitu air yang memiliki kemampuan umpama penghantar listrik sebesar us mikro siemen. Uap yang dihasilkan dari boiler yang dipanaskan menggunakan suhu dan impitan tertentu kemudian diarahkan seyogiannya dapat memutar turbin dan menghasilkan energi ahli mesin. Turbin yang mengalir menghasilkan setrum yang kemudian dialirkan melalui halte output yang terdapat pada penggelora. Kemudian generator menghasilkan energi listrik yang mengalir ke arena magnet dalam lilitan. Uap yang keluar dari turbin selanjutnya masuk kedalam kondensor dan diturunkan suhunya menunggangi air penyejuk agar berubah menjadi air pun. Air ini disebut cengkir air kondensat. Air kondensat digunakan kembali untuk memuati boiler. Proses ini akan dilakukan iteratif secara terus menerus. Efisiensi PLTU Daya guna energi yang dihasilkan bermula pemanasan bahan bakar yang diperlukan biasanya antara 33% hingga 48%. Proporsional seperti semua mesin penyalai, efisiensi pembangkit listrik tenaga uap dahulu terbatas sesuai syariat termodinamika. Masing-masing pembangkit listrik memiliki keterbatasan kesangkilan nan berbeda. Contohnya di Amerika Serikat, sebagian besar stasiun tenaga air memiliki ponten tepat guna mencapai 90%, sedangkan turbin angin mempunyai kesangkilan sebesar 59,3% sesuai dengan pemagaran hukum Betz. Bak salah satu sistem penyedia listrik yang paling banyak digunakan di Indonesia, terserah sejumlah kelebihan dari PLTU, antara lain Murah, karena energi yang terbit dari batubara harganya terengkuh dan kenaikannya tidak plus berarti, justru saat ini harganya terus melandai. Harga batubara kembali jauh lebih murah dibandingkan dengan bahan bakar tenaga kilangangin kincir, biomassa, ataupun matahari. Boleh bekerja secara berkelanjutan selama 24 jam. Jumlah cadangan bisikan bara di Indonesia sampai momen ini masih sangat melembak. Sehingga bikin kedepannya, jenis pengungkit listrik ini dapat bekerja secara optimal. Sifat batubara mudah terbakar sehingga cepat dalam menghasilkan energi panas buat penguapan. Untuk pertambangan, pemrosesan, transportasi, serta penggunaan batubara, infrastrukturnya telah tersedia. Batubara bagaikan mata air energi awal mudah disimpan, dikirim kemanapun. Hal ini jauh lebih efisien dibandingkan energi primer lainnya, misalnya air, angin, dan sebagainya. Batubara bisa diperoleh di seluruh dunia. Terletak banyak cadangan batubara di kawasan Amerika Utara, Asia, Eropa, hingga Australia. Produk intiha dari batubara bisa digunakan oleh industri lain, misalnya industri semen. Load Factor PLTU janjang, yaitu boleh mencapai 80%. Sebagai penghasil batubara, Indonesia dapat menggunakan bahan bakar tersebut dari negaranya seorang minus perlu impor atau gelimbir ke negara lainnya. Kekurangan Pembangkit Listrik Tenaga Uap Dibalik keuntungan yang diperoleh berusul PLTU, terwalak bilang kekurangan atau kelemahan. Isu mileu yakni sebelah yang perlu dikritisi bermula Pembangkit Elektrik Tenaga Uap, antara lain Pembakaran batubara akan menghasilkan zat berbahaya lakukan kesehatan, seperti sulphur dioxide. Sekuritas minimum buruk berusul pengotoran zat tersebut adalah penyakit respirasi jika pembakaran berusul batubara tak terkontrol. Ekstrasi batubara memerlukan kapitalisasi mahal. Kondisi ini menyebabkan harga listrik dari sumber satu ini terus menerus mengalami kenaikan. PLTU berpotensi menghasilkan gas flat kaca. Sedangkan turbin kilangangin kincir menghasilkan gas CO2 delapan mungkin lebih rendah dibandingkan yang dihasilkan berasal PLTU. Penambangan batubara berpotensi merusak lingkungan dan cukup berbahaya buat jangka panjang. PLTU dinilai bukan ramah terhadap flora dan hewan yang terserah di sekitar pembangkit. Limbah yang dihasilkan bisa mencemari perairan penghuni nan bernas di sekitarnya. Debu sano ialah sisa berasal hasil pembakaran PLTU. Sisa pembakaran ini ialah zat yang sangat beripuh. Selain itu, dengan adanya sisa pembakaran tersebut kualitas udara yang ada di selingkung kawasan akan menurun. Jutaan ton limbah dihasilkan dari operasional PLTU batubara. Limbah tersebut mengandung bervariasi zat berbahaya dan terus menumpuk mengirimkan dampak buruk puas kondisi mileu. Perlintasan topografi berpokok alam yang terjadi karena adanya penambangan batubara. Lulusan lombong yang tak pula digunakan akan membuat performa alam berubah drastis. Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya yang dibangkitkan oleh turbin dan energi kalor yang dibutuhkan oleh boiler. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode observasi dan pengelompokan sumber data yang diperlukan seperti kondisi dan pola produksi steam pada boiler, turbin dan mengidentifikasi data-data tersebut kemudian dilakukan perhitungan pada data yang ada. Hasil penelitian boiler menunjukan SUPERHEATED STEAM PRESSURE pada hari pertama sebesar Mpa dan SUPERHEATED STEAM TEMP sebesar C serta daya maksimum yang dibangkitkan turbin sebesar MW. Hasil perhitungan menunjukan daya maksimum turbin yang dibangkitkan selama satu jam adalah 246,526 MW sedangkan pada hari pertama panas spesifik yang dibutuhkan boiler qboiler adalah sebesar KJ/kg. Kesimpulan besar daya maksimum yang dibangkitkan oleh turbin uap pada PLTU selama seminggu adalah 241,424 MW sedangkan kapasitas energi kalor Qboiler yang dihasilkan oleh boiler adalah 278,576 MW. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free ILTEK Jurnal Teknologi p-ISSN 1907-0772 Volume 15, Nomor 02, Oktober 2020 e-ISSN 2721-3447 103 ANALISA PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK DENGAN TENAGA UAP DI PLTU Hammada Abbas1, Jamaluddin2, M. Arif3, Amiruddin4 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Islam Makassar Jl. Perintis Kemerdekaan No. 29 Makassar, Indonesia 90245 Email amiruddintm453 ABSTRAK Pembangkit Listrik Tenaga Uap PLTU adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan energi listrik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui daya yang dibangkitkan oleh turbin dan energi kalor yang dibutuhkan oleh boiler. Metode penelitian yang dilakukan adalah metode observasi dan pengelompokan sumber data yang diperlukan seperti kondisi dan pola produksi steam pada boiler, turbin dan mengidentifikasi data-data tersebut kemudian dilakukan perhitungan pada data yang ada. Hasil penelitian boiler menunjukan SUPERHEATED STEAM PRESSURE pada hari pertama sebesar Mpa dan SUPERHEATED STEAM TEMP sebesar C serta daya maksimum yang dibangkitkan turbin sebesar MW. Hasil perhitungan menunjukan daya maksimum turbin yang dibangkitkan selama satu jam adalah 246,526 MW sedangkan pada hari pertama panas spesifik yang dibutuhkan boiler qboiler adalah sebesar KJ/kg. Kesimpulan besar daya maksimum yang dibangkitkan oleh turbin uap pada PLTU selama seminggu adalah 241,424 MW sedangkan kapasitas energi kalor Qboiler yang dihasilkan oleh boiler adalah 278,576 MW. Kata kunci Boiler dan Turbin ABSTRACT Steam Power Plant PLTU is a plant that relies on the kinetic energy of steam to produce electricity. The purpose of this study is to determine the power generated by turbines and the heat energy needed by the boiler. The research method used is the method of observing and grouping the required data sources such as conditions and patterns of steam production in boilers, turbines and identifying these data and then calculating the existing data. The results of the boiler study showed SUPERHEATED STEAM PRESSURE on the first day of 9,652 Mpa and SUPERHEATED STEAM TEMP of 515,367 C and the maximum power generated by the turbine was 110,758 MW. The calculation results show the maximum power of the turbine generated for one hour is 246,526 MW while on the first day the specific heat needed by the boiler qboiler is 3, KJ/kg. Conclusion The maximum power generated by a steam turbine at a power plant during the week is MW while the heat energy capacity Qboiler produced by the boiler is 278,576 MW. Keywords Boilers and Turbine PENDAHULUAN Kendati penggunaan Bahan Bakar Minyak BBM untuk pembangkit listrik terus menurun. Hal ini sejalan dengan target penurunan penggunaan Bahan Bakar Minyak BBM untuk pembangkit listrik mencapai 0,4% pada tahun 2025 Sofyan 2018. Di negara kita, perusahaan pemasok listrik bagi pelanggan masyarakat adalah Perusahaan Listrik Negara PLN. Atas pemakaian listrik oleh pelanggan PLN dikenakan biaya tertentu dalam rentang waktu satu bulan. Biaya listrik yang digunakan oleh pelanggan dihitung berdasarkan banyaknya energi listrik yang digunakan dalam perhitungan PLN, satuan energi listrik yang digunakan adalah KWH Kilo Watt Hour atau dalam bahasa Indonesia kilo watt jam Sofyan 2018. Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama batu bara dan minyak bakar, serta MFO untuk start-up awal Hammada Abbas 1976 . Keuntungan utama penggunaan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara adalah dapat beroperasi sepanjang waktu selama masih tersedianya bahan bakar. Kehandalan pembangkit ini tinggi karena dalam operasinya tidak bergantung pada alam seperti halnya PLTA. Mengingat waktu start-nya yang cepat tetapi ongkos bahan bakarnya tergolong mahal, namun investasi awal pembangunan relatiF murah sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi listrik daerah terisolir yang mendesak Nurmalita 2012. ILTEK Jurnal Teknologi p-ISSN 1907-0772 Volume 15, Nomor 02, Oktober 2020 e-ISSN 2721-3447 104 Tujuan penelitian ini untuk mengetahui daya maksimum yang dibangkitkan turbin dan mengetahui kapasitas air fluida yang dapat dipanaskan oleh Boiler. Alat Objek yang dilakukan pengujian kinerja pada penelitian ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Alat ukur yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah semua alat ukur sensor yang terpasang di ruang pengendali control room dan alat ukur yang terpasang di lapangan. Bahan Bahan yang dipergunakan dalam kegiatan uji kinerja ini adalah Ketel Uap, Super Heater dan Turbin Uap. Metode Analisis Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah pengelompokan sumber data yang diperlukan seperti kondisi dan pola produksi steam pada boiler, turbin dan mengidentifikasi data-data tersebut. Setelah itu, dilakukan analisi data untuk menentukan metode pengambilan data dalam kurun 1–2 bulan Sehingga data tersebut dapat dievaluasi pada tahap pemeriksaan menyeluruh. Setelah ditemukan metode pengambilan data, selanjutnya dilakukan pemeriksaan menyeluruh dengan melakukan pengamatan terhadap alat ukur yang digunakan dan melakukan analisa, baik terhadap alat yang digunakan secara kontinu maupun alat yang bersifat tidak tetap. Tahapan selanjutnya dari pemeriksaan menyeluruh ini adalah melakukan pemeriksaan dan pencacatan atau pengambilan data. Pengambilan data dilakukan dengan cara yaitu Pengumpulan data sekunder Data sekunder merupakan data penunjang yang diperoleh dari pihak instansi termasuk data yang tidak dapat diukur di ruang pengendali control room dan data hasil pengamatan langsung. Dalam metode analisis ataupun perhitungan data pada Turbin dan Boiler PLTU yang tidak terlepas dari tujuan dari penelitian ini maka peneliti menggunakan beberapa persamaan berikut untuk menghitung kapasitas air fluida yang dipanaskan oleh Boiler pada PLTU. Penulis menggunakan persamaan sebagai berikut 1. Panas spesifik yang dibutuhkan di Boiler qBoiler QBoiler = h1-h2 .......................................... 1 2. Energi kalor Boiler QBoiler. QBoiler = ..................................... 2 Untuk menghitung daya yang dibangkitkan oleh Turbin pada PLTU penulis menggunakan persamaan sebagai berikut 1. Laju spesifik keluaran Turbinw W = h1-h2 ........................................................................... 3 2. Daya yang di bangkitkan oleh Turbin. WT = 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian diambil berdasarkan beban aktual maksimum di setiap harinya selama seminggu. Data hasil penelitian diambil dengan metode observasi yang digunakan untuk mempermudah dalam penyelesaian permasalah dalam pengambilan data di PLTU adalah sebagai berikut Beban generator merupakan beban aktual maksimum dalam 24 jam nilai tekanan dan temperatur pada HP turbin, IP turbin dan LP turbin merupakan daya maksimum perhari. Nilai Steam Flow dan entalpi keluaran pada IP turbin dan LP turbin merupakan interpolasi dengan data manual book. Tabel 1. Data Awal Boiler Tabel 2. Data Awal Turbin Berdasarkan data pada tabel 1 dapat dihitung kapasitas kalor kalor yang dihasilkan oleh boiler, dan pada tabel 2 dapat dihitung daya yang dihasilkan oleh turbin. Kapasitas kalor yang dihasilkan diboiler dapat diketahui dengan menggunakan persamaan 1 dan 2. Berikut adalah hasil perhitungan Boiler selama seminggu. Tabel 3. Hasil yang diperoleh dari perhitungan Boiler Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap analisis pembangkit listrik dengan tenaga uap di PLTU, maka diketahui hasil perhitungan kinerja dari boiler data yang diambil pada hari pertama pada jam 1800 pm. Pada hari pertama panas yang dihasilkan oleh spesifik boiler adalah sebesar 3212,2 ILTEK Jurnal Teknologi p-ISSN 1907-0772 Volume 15, Nomor 02, Oktober 2020 e-ISSN 2721-3447 105 kJ/kg, adalah untuk menghasilkan nilai energi kalor boiler di hari pertama yang memperoleh nilai sebesar 257,252 MW. Sehingga dalam penelitian yang dilakukan selama 1 minggu dapat diperoleh nilai rata-rata dari kondisi spesifik yang dibutuhkan di boiler adalah sebesar kJ/kg sedangkan nlai rata-rata dari energi kalor boiler yang dihasilkan selama 1 minggu adalah sebesar 278,576 MW. Menurut Cahyo Adi Basuki, dkk 2011 besarnya laju aliran massa uap lanjut superheated yang ada dalam boiler mengalami perubahan setiap saat. Hal ini mengakibatkan adanya perubahan laju aliran massa bahan bahan bakar yang berbeda-beda setiap saat mengikuti besarnya perubahan beban. Akibat yang ditimbulkan dari peristiwa ini adalah efisiensi termal atau efesiensi siklus juga mengalami perubahan setiap saat sesuai dengan perubahan beban. Menurut Dendi Junaedi 2010 kecendrungan adanya penambahan feedwater heater akan mengurangi kalor yang masuk boiler dan reheater mungkin dengan mengekstraksi uap yang melalui tingkatan turbin pada beberapa feedwater heater akan menghemat rugi-rugi kalor yang terjadi selama uap mengalir di aliran sistem. Daya maksimum yang dibangkitkan oleh turbin selama seminggu adalah sebagai berikut Tabel 4. Hasil yang diperoleh dari perhitungan turbin. Dari hasil pengamatan dan perhitungan data turbin dan boiler berdasarkan beban maksimum yang diambil di PLTU yang dilakukan diporoleh variasi nilai yang berbeda-beda di setiap harinya. Berdasarkan data-data perhitungan yang diporoleh maka dapat disajikan pembahasan mengenai persentase perubahan nilai w dan WT, serta nilai qBoiler dan QBoiler. Boiler pada beban maksimun PLTU tabel 3 ditunjukan hasil perhitungan boiler selama seminggu diperoleh nilai qBoiler sebesar kJ/kg, dari nilai spesifik tersebut diperoleh QBoiler sebesar 257,252 MW. Sedangkan qBoiler maksimun yang dihasilkan oleh boiler pada tanggal 14 Juli 2019 pukul 2100PM sebesar kJ/kg dan qBoiler minimun boiler pada tanggal 12 Juli 2019 pukul 1800PM sebesar kJ/kg. Untuk nilai QBoiler maksimun yang dihasilkan oleh boiler pada 15 Juli 2019 jam 0100 PM merupakan nilai maksimun sebesar 288,869MW, sedangkan nilai minimum QBoiler pada tanggal 12 Juli pukul 2100PM sebesar 257,252MW. Nilai rata–rata qBoiler selama seminggu sebesar dan nilai rata–rata QBoiler selama seminggu sebesar 278,576MW. Pada tabel 4, ditunjukan hasil perhitungan turbin selama seminggu pada tanggal 12 Juli 2019 pukul 1800PM diperoleh nilai w sebesar dan nilai Wt sebesar 246,526MW. Dari hasil perhitungan selama seminggu nilai rata–rata w sebesar 246,526 kJ/kgB, wt sebesar 241,424 MW. Menurut Riyki Apriandi 2016, faktor yang dapat mempengaruhi kinerja dari turbin uap yaitu menurunnya performa peralatan PLTU seperti peralatan pemanas / heater air demin di antaranya HP heater, LP heater, deaerator. Selain itu performa kondensor juga sangat mempengaruhi, karena dikondensor terjadi fase perubahan fluida dari uap menjadi air nantinya air tersebut digunakan kembali untuk dipanaskan di boiler menjadi superheated untuk memutar turbin. KESIMPULAN Berdasarkan analisa perhitungan data yang diperoleh dari hasil penelitian di PLTU Jeneponto pada tanggal 12 juli 2019 dapat di simpulkan sebagai berikut 1. Besar daya maksimum yang di bangkitkan oleh turbin uap pada PLTU Jeneponto selama seminggu adalah 241,424 MW 2. Kapasitas energi kalor Qboiler yang dihasilkan oleh boiler adalah 278,576 MW UCAPAN TERIMA KASIH Pertama-tama kami ucapkan terima kasih banyak kepada orang tua dan ketua jurusan program studi yang selalu memberikan arahan dan masukannya sampai terselesainya penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Abbas, H. 1976. Neraca Turbin UAP. Skripsi. Fakultas Teknik Ujung Pandang, Universitas Hasanuddin. Apriandi, R., Mursadin, A. 2016 .Analisis Kinerja Turbin Uap Berdasarkan Performance Test PLTU PT. Indocement P-12 Tarjun. Jurnal Kinematika. pp 37-46 Junaedi, D. 2010. Analisis Kinerja Boiler Pada PLTU Unit 1 PT. Semen Tonasa. Jurnal Sinergi Jurusan Teknik Mesin 74, 85. Junial, H., Djoko, Y. W. 2018. Analisa Kerja Boiler Feed Pump PLTU Cirebon 1X660 Mw. Program Studi Teknik Mesin, Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon. ILTEK Jurnal Teknologi p-ISSN 1907-0772 Volume 15, Nomor 02, Oktober 2020 e-ISSN 2721-3447 106 Munson, R. B., Donald, F., Okiishi, H. T. 2015. Mekanika Fluida. Budiarso. – Ed. 4, - Jakarta Erlangga. Pudjanarso, A., Nursuhud, D. 2013. Mesin Konveksi Energi. Editor FL. Sigit Suyantoro Edisi Ketiga. Yogyakarta. Rohmat, A. T., Made, S., Junaidi, D. 2010. Kesetimbangan Massa Dan Kalor Serta Efesiensi Pembangkit Listrik Tenaga Uap Pada Berbagai Perubahan Dengan Menvariasikan Jumlah Feedwater Heater. Jurusan Teknik Industri dan Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Zulfiana, E., Musyafa, A. 2013. Analisis Bahaya dengan Metode Hazop dan Manajemen Risiko pada Steam Turbin PLTU di Unit 5 Pembangkitan Listrik Paiton PT. YTL Jawa Timur. Jurnal Teknik Pomits. ... Steam power plants use a variety of fuels such as coal and fuel oil and Marine Fuel Oil MFO for initial start. Generally, the Steam Power Plant system uses the main components in the form of a boiler, turbine, generator, and condenser Abbas & Arif, 2019. ...Employees' perceptions of occupational health and safety OHS in a company are significant in preventing accidents and occupational diseases because perceptions affect workers' behavior. This research aims to know factors that affect workers' perceptions about occupational health and safety. This research is an observational study with a cross-sectional design. This research was done in Bolok Electric Steam Power Plan Unit II East Nusa Tenggara with 95 workers. The data analysis used is simple linear regression analysis with α = 5%. Based on the study results, the significance of t and the value of experience 5,329 and 0,000 and knowledge 7,034 and 0,000. It shows that experience and knowledge affect employee's Bahaya dengan Metode Hazop dan Manajemen Risiko pada Steam Turbin PLTU di Unit 5E ZulfianaA MusyafaZulfiana, E., Musyafa, A. 2013. Analisis Bahaya dengan Metode Hazop dan Manajemen Risiko pada Steam Turbin PLTU di Unit 5

kelebihan dan kekurangan pembangkit listrik tenaga uap